Minggu, 25 Desember 2011

ORIENTASI PENERIMAAN ANGGOTA BARU PMR

Salam PMR ... Jaya...
Selaangmat berjumpa kembali dengan ... PMR Tingkat madya unit MTsN Panekan.. Kali ini PMR akan memngulas tentang Kegiatan yang dilaksanakan Pada tanggal 25 Desember 2011..... Apakah itu...
Orintasi Penerimaan Anggota Baru Palang Merah Remaja Tingkat Madya unit MTsN Panekan. Dalam Kegiatan ini. Berbagai kegiatan dilaksanakan mulai pada jam 07.00 jelajah Alam dengan Start Kampus MTsN panekan, Menuju jabung dan finis MTsN Dengan jarak tempuh 5 km, berbagai tantangan di latih dalam kegiatan ini mulai dari Evakuasi Korban dengan berbagai halangan yang ekstra Ekstrim, dengan tuntutan kekompakan kelompok dan keselamatan korban yang dibawa.
Walau dalam keadaan hujan semangat anggota tetep berkobar.. salam PMR...demi tujuan yang mulia, dengan MOTO Tanggap Tangguh Trengginas Tidak ada suatupun yang dapat menghalanginya...
Diantara urutan kegiatan antara lain adalah :

  • Jam 07.00 peserta dikumpulkan di lapangan untuk mendapatkan pengarahan dari kakak senior dan Pembina
  • 07.30s. peserta menuju pos satu yang berada di areal pemakanan Desa turi , di situ peserta harus membuat tandu dengan waktu maksimal 15 Menit
  • Peserta menuju pos 2. dimana dalam perjalanan ke pos dua ini peseta harus melewati jalan yang ekstra licin dan apabila terjatuh makan akan tercebur ke sungai dengan kedalaman 2 Meter lebih..
  • pada pos 2 peserta harus menjalani berbagai pertanyaan yang harus dapat dijawab dengan benar. dan peserta mulai mengefakuasi korban. untuk dibawa ke pos Selanjutnya..
  • Pada pos 3 peserta membalut luka luka korban dengan benar dan dianggkat menuju pos selanjutnya 
  • pada pos 4 peserta harus melewati halang rintang dengan kondisi alam yang ekstra ( Hujan ). peserta melewati turunan yang terjal dengan tetep membawa horban yang di angkat di harus tetepa di atas tandu. setelah halang turunan peserta harus melewati jalan sempit yang licin sambila membawa tandu yang bersis korban, 
  • Rintangan melewati sungai adalah rintanga selanjutnya... dilanjutkan naik tebing, dan menelusuri jalan setapak dengan kondisi sangat licin.
  • Rintanga selanjurnya adalah Naik tebing dengan jalan yang licin... banyak peserta yang harus rela basah, kotor, bahkan ada juga peserta lupa kalau sepatunya. tertinggal. ada juga yang terjatuh ke persawahan dan masih banyak lagi halangan yang harus dihadapi 
  • pada jam 12.00 peserta sudah memasukai finis yanitu di MTsN panekan dengan kondisi yang sangat lelah.. 
  • belum selesai sampai disini kegiatan dilanjutkan lagi setelah jam 13.30 istirahat jam 175.30 sampai jam 19.30 
  • Setelah sholat kegiatan dimulai lagi dengan tas seni dan berakhir sampai jam 22.30
  • dilanjutkan dengan pentas seni. dengan tampilan tampilan yang menarik dari peserta, mulai dari karaoke, puisi, teater dll sehingga suasanyanya sangat meriah..
kegiatan terus di lanjutkan sampai pagi dan penutupan dilaksanakan jam 09.00 

semoga PMR MTsN Panekan Tetep Jaya... 

Rabu, 23 November 2011

EKSTRA

KEGIATAN PMR

Salam PMR ..... Jaya....
Proggram Ektra PMR Di MtsN Panekan mulai tahun ini kan terus dikembangkan dengan berbagai latihan - latihan yang seting dibutuhkan oleh mastyarakat terutama kegiatan kegiatan dibidang kesehatan da pertolongan pertama. Dibulan ini latihan PMR di MtsN Panekan sudah mengarah pada pertolongan pertama, diamana latihan ini bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana cara untuk melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan baik dirumah atau dalam bencana..


A. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

Pelaksanaan pertolongan pertama

  1. Periksa kesadaran
  2. Periksa pernapasan
  3. Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
  4. Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

  1. Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
  2. Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
  3. Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
  4. Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
  5. Pembalut gulung
  6. Mitela
  7. Kapas
  8. Plester
  9. Kain kassa/ kain steril
  10. Gunting
  11. Pinset

Pelajaran Membuat Tandu

  1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
  2. Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
  3. Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban

Pelajaran Evakuasi korban

  1. Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
  2. Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
  3. Cara mengangkat korban sendiri
1. Tujuan Pertolongan pertama adalah :
a. Menyelamatkan jiwa korban
b.  Mencegah Cacat
c. Memberi Rasa nyaman dan menunjang prose4s penyembuhan


2. Peralatan Pertolongan Pertama:
  1. Penutup Muka
  2. Menbalut
  3. Cairan Anti Septic
  4. Cairan Pencici Mata
  5. Peralatan Stabilisasi
  6. Gunting Pembalut
  7. Pinset
  8. Senter
  9. Kapas
  10. Slimut
  11. Kartu penderita
  12. Alat tulis
  13. Oksigen
  14. Tensi Meter
  15. Tandu
3. Alat Perlindungan Diri ( APD):Berfungsi :
a. Mencegah menularnya penyakit
b.Untuk mencegah ponolong mengalami lika dalam malakukan tugas

4. Macam - Macam APD
1. Sarung Lengan Lateles
2. Kaca Mata Pelindung
3. Baju Pelindung
4. Masker
5. Helm
B. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.